Benturan dan hempasan terpahat.... dikeningmu....
Kau nampak tua dan lelah ,
keringat mengucur deras,
namun kau tetap tabah..... hmm...
meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan....
Engkau telah mengerti hitam
Dan merah jalan ini
Benturan dan hempasan terpahat, dikeningmu....
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk.... hmmmm
Namun semangat tak pernah pudar
Meski lnagkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia....
Ayah.....
Dalam hening sepi kurindu...
untuk..
Menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan..
Anakmu sekarang banyak menanggung beban....
Hari ini, 25 November 2009 tepat dua tahun Ayah meninggalkan kami semua.
Telah selesai tugasmu di dunia ini Ayah, kini Sang Khalik telah memanggilmu.
Dua tahun kini setelah kepergianmu, masih sangat jelas kenangan-kenangan yang telah kita lalui bersama.
Diwaktu aku kecil, dengan sepeda tuamu engkau sering membawaku melihat keindahan Mercusuar disore hari.
Dengan bahumu yang kekar engkau sering memanggulku disore hari saat engkau pulang kerja.
Yang masih pula kuingat saat engkau mengajariku cara menangkap ikan lele, aku bangga sekali waktu itu karena diantara teman-teman SD ku hanya aku yang berani menangkap ikan lele, ha..ha... konyol memang, tapi itu sebuah kenangan yang tak terhapuskan dari ingatan ini.
Tak jarang pula aku membuatmu marah, membuat jengkel karena tak belajar.
Ayah, memang bukan harta dunia yang berlimpah yang engkau wariskan kepadaku.
Namun engkau mewariskan harta yang jauh lebih berharga daripada harta dunia.
Harta pengetahuan, pendidikan, nilai-nilai luhur kehidupan, kejujuran, keberanian dan kebahagiaan. Aku bersyukur pernah memiliki ayah seperti engkau, meski kini kau telah pergi, semua kenanganmu tetap melekat dihati.
"Selamat jalan Ayah"
Lagu ini sangat legendaris, mengingatkan kita akan arti cinta terhadap orangtua yg kita sebut "ayah" dan banyak lagi keindahan dalam lagu ini. Aransemen yg "ballad" khas Ebiet sungguh top abizz.
ReplyDeleteyuh,tyt ini lagu to bang?tk kira pnglman pribadi,aq smpe luluh baca ttg mercusuar dn ikan lele,sederhana,tp bagi yg gpny bpk,bisa trenyuh juga lho...
ReplyDeleteahaha,berkat operamini,aq bisa komen d urutan teratas...g ky dulu,he2
ReplyDeleteLagu yang menyedihkan yang setiap orang yang mendengarkannya akan mengingat ayah...
ReplyDeleteOia kang kemana aja nh koq jarang nampak di Laksamana
suka bgt dg lagu ini.
ReplyDeleteayah.. mama.. semuanya...
ReplyDeleteharta terpenting di dunia untuk kita..
supangat ya oom ^^/ sama kayak aku (meskipun kadang ngomel2 hehe)
hmmmmmmmmmmm.... saya juga sudah ndak punya ayah dan Ibu lagi Kang......
ReplyDeletedan setiap dengar lagu ini pasti saya langsung teringat sama mereka.
Ayah sudah meninggalkan kami 6 tahun lalu, disusul oleh Ibu 3 hari yang lalu...
ReplyDeleteAku jadi sedih nih ingat mereka.
Makasih atas postingannya Kang.
Duh ...
ReplyDeleteJadi ingat ayah.
hiks-hiks
seoga ayahnya tenang di sana yah... hmm.. aku masih merasa beruntung karena masih punya ortu yang lengkap.. walopun kadang cerewet juga sih,, hehe... tapi itu kan wujud kasih sayang mereka..
ReplyDeleteHuhuhu...ikut tersentuh mas...
ReplyDeleteIkut mendoakan aja mas, semoga sang Ayah bahagia disana....
semoga ayah bisa tenang di sisi_Nya.. :)
ReplyDeletealhamdulillah saya masih diberi Ayah dan Ibu yg sehat. Sya doakan juga mas semoga almarhum Ayah anda berada disisi-Nya. Amin.
ReplyDeletelagu yang melegenda...
ReplyDeleteAlhamdulillah ortuku masih lengkap.Semoga dikau ikhlas melepas kepergian sang ayah ya bro.Allah with you.
ReplyDeletemaaf, diriku lagi jarang bw neh Mas tri....
ReplyDeleteLagu2 Ebiet emang kena banget deh. Apalagi lagu ini. Jadi ingat kesalahan2 kita sama ayah.
ReplyDeletesemoga sang ayah ditempatkan di tempat yang paling baik di sana.
ReplyDeleteayah saya masih ada, tapi kayaknya saya belum bisa berbalas budi :(
@all: Thanks semua, bagi kalian yang masih punya orang tua yang komplit, bahagiakan mereka selagi sempat, buat mereka bangga dan berarti sebagai orang tua, jangan sampai menyesal sewaktu mereka sudah tiada.
ReplyDeleteEbiet G. Ade, sang legendaris!!!
ReplyDeletesalam
helm sepeda onthel