Mudik Pemilu

Kalau biasanya momen mudik terjadi pada hari raya Idul Fitri, kali ini sebuah pengecualian terjadi, Mudik karena Pemilu yang hanya terjadi 5 tahun sekali. Meski jumlahnya tidak sebesar Mudik Lebaran, tetapi terbukti mudik pemilu juga memiliki andil besar dalam penyebab kepadatan penumpang moda angkutan umum. Hari ini rumahku menjadi sepi... anak-anak kos yang ada tujuh orang yang menempati kamar-kamar bagian belakang rumah kebanyakan pada mudik, sore ini hanya tinggal dua yang masih tinggal, itupun karena tidak kebagian tiket, dan berencana akan berangkat besok pagi-pagi sekali. Mungkin bedanya kalau mudik lebaran, hampir semua orang yang berasal dari luar daerah pada pulang kampung namun kali ini yang pulang kampung cuma orang-orang yang masih terdaftar dalam DPT daerah masing-masing. Juga kemungkinan besar yang menjadi pemicu besarnya angka pemudik pada pemilu kali ini adalah karena tanggal 9 april adalah hari pemilu, lalu disusul tanggal 10 adalah hari besar Nasional yaitu hari wafatnya Yesus Kristus, sedangkan hari sabtu dan minggu adalah hari libur kerja, jadi kalau ditotal maka ada 4 hari libur, cukup panjang sih untuk menikmati sebuah liburan bersama keluarga. Tapi memang terbukti hari ini angkutan umum memang cukup padat, contohnya adalah, menurut kabar yang aku dengar, PT KAI telah menambahkan beberapa gerbong pada beberapa kereta dengan tujuan jawa tengah dan jawa timur, kereta -kereta itu yang normalnya adalah enam gerbong kini oleh PT KAI ditambah menjadi 10 gerbong. Sedangkan kereta tambahan hingga saat ini baru satu yang dikerahkan oleh KAI, yaitu kereta Argo LAwu yang diberangkatkan pukul 21.15 tujuan solo dengan kapasitas 400 penumpang.
Welah semua pada mudik... jalana sepi... imbasnya jualan juga sepi...