Tersebutlah dinegeri antah berantah terdapat sebuah pertanian yang cukup luas yang dimiliki oleh seorang petani yang cukup kaya di daerah itu. Selain Pertanian sang petani juga memiliki beberapa lembu, ayam, kuda dan juga domba. Dan sang petani dikenal sangat galak dan pemarah kepada para pekerjanya, tahun ini saja dia sudah memecat 3 penjaga ternaknya.
Saat ini dia sedang membuka sebuah lowongan untuk menggantikan penjaga ternaknya yang terakhir dia pecat. Beberapa penjaga ternaknya terdahulu telah dipecatnya karena banyak hal yang tidak disukai oleh sang majikan akan pekerjaan sang penjaga ternak. Karena sudah sedemikian banyaknya kabar yang beredar tentang sang petani maka untuk saat ini belum ada seorangpun yang melamar untuk pekerjaan itu.
Sampai suatu waktu datanglah seorang pria berperawakan kecil dengan tas ransel dipunggungnya melamar untuk menjadi penjaga ternak di pertanian tersebut. Demi melihat sang pelamar adalah seorang yang berperaawakan kecil, tidak terlihat otot-otot pekerja di tubuh lelaki kecil itu, sang petanipun bertanya kepada sang pria tersebut, "apa yang dapat kamu lakukan di pertanianku ini hai pria kecil?" sang pria kecil yang belakangan diketahui bernama Jono hanya menjawab "Saya bisa Tidur Pulas saat Angin Kencang Menerpa" dengan terheran-heran akhirnya sang petani menerima Jono sebagai pepnjaga dan perawat ternaknya karena memang sepertinya tidak akan ada yang mau untuk melamar lagi. Dengan senang Jono menerima pekerjaan itu, dan ia segera mengerjakan tugas-tugasnya.
Jono bukanlah seorang yang istimewa, hasil pekerjaannyapun tidak ada yang istimewa, dan terkesan biasa saja.. dan dia mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh majikannya, memberi makan kuda, menyikat bulunya, merawat lembu, memerah susu, membersihkan kandang, mengikat jerami setelah selesai memberi makan kuda dan sebagainya. Semua pekerjaan yang dilakukannya sama saja dengan penjaga sebelumnya, bahkan sang majikanpun bergumam "Ah... sama saja dengan penjagaku dulu" dan karena sudah terlanjur mempekerjakan Jono, sang petani akhirnya memutuskan untuk tetap mempekerjakan Jono juga karena memang sulit untuk mencari penjaga yang baru. Dan Jono tetap bekerja seperti biasa di pertanian itu.
Sampai suatu sore datanglah badai yang sangat kuat dan seolah-olah hendak menerbangkan segala sesuatu yang ada. Sang petani sudah terlihat sangat cemas.. dan dengan cepat dia segera berlari mencari Jono, dan betapa terkejutnya dia saat mendapati si Jono sedang tertidur pulas di bilikya seakan-akan tidak menghiraukan badai yang akan segera menerpa. Dengan perasaan yang sangat jengkel dan serasa hendak memukulkan tinjunya kearah muka yang sedang tidur pulas itu, sang petani membangunkan Jono dengan kasar "JONO.... bangun... badai datang dan kamu malah enak-enakan tidur.... masukkan semua ternak... masukkan jerami kedalam gudang dan tutup dengan terpal supaya tidak basah, ikat semua kayu bakar dan tutup dengan terpal!!!" Sekali lagi seperti saat dia bertemu dengan majikannya pertama kali.. Jono menjawab "Tuan... seperti yang sudah saya katakan... Saya bisa Tidur Pulas saat Angin Kencang Menerpa" lalu Jono kembali tidur. Sebenarnya sang petani sangat kesal dengan jawaban yang diluar dugaan tersebut dan tangannya sudah terkepal untuk meninju muka si Jono, namun dia ingat kalau ia melampiaskan kekesalannya sekarang ia akan kehilangan hartanya yang dihancurkan oleh badai tersebut, jadi dengan segera ia berlari menuju kandang ternaknya... dan betapa terkejutnya ia saat mendapati ternaknya semua sudah berada dalam kandangnya masing-masing dengan pintu terikat rapat dan kuat, lalu ia menuju tempat jerami... sekali lagi dia terkejut kaerena jerami-jerami tersebut telah tertata rapi terikat dengan kuat dan tertutup terpal dengan rapi. Lalu ia menuju ke tempat kayu bakar dan sangat terkejut dia melihat kayu-kayu itu sudah sangat rapi dengan tali temali yang kuat mengikatnya sehingga tidak di porak-porandakan oleh badai tersebut. Bahkan saat melewati gudang hasil panen gandumnya dia juga sangat terkejut, berkas-berkas gandum tersebut telah tertata rapi dan terikat kuat ditempatnya.
Dengan termangu-mangu sang etani kini menyadari dan mengerti akan arti dari kata-kata si Jono "Saya bisa Tidur Pulas saat Angin Kencang Menerpa" yang berarti bahwa kerja yang biasa saja yang dilakukan dengan rutin sesuai dengan jadwalnya akan memberikan rasa nyaman pada kita pada saat "Badai Menerpa". Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa "Tidur pulas saat angin Kencang Menerpa?" Hanya kita masing-masing yang tau.
Hohohoho
ReplyDeleteAku gak setekut itu kayaknya.
Wah, di tempatku sering tuh angin kencang dan dingin, dari jarak ratusan kilometer suaranya yang bergemuruh sudah terdengar...
ReplyDeleteTapi, tak perlu takut, karena saya lebih takut sama yang mencipta angin kencang tersebut...:)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteaku tetap ga bisa tidur kalo angin kencang
ReplyDeletekarena aku tidur beralas tanah beratap langit
tetapi aku harus punya persiapan untuk badai yg akan datang
Sepertinya sy belum bisa mas tidur pulas saat badai menerpa,masih suka keteteran.Hehe
ReplyDeletesalam kenal bosss from newby banget nie
ReplyDeleteingin belajar dulu
Sungguh cerita yg mampu membuatku tergugah,
ReplyDeleteMemang sbuah kwajiban itu hrs di kerjakan secara rutin.
Bdw, knapa kita gak saling follow aja biar bisa saling kasih koment.?
Kalo km follow aku, pasti ntar aku bales deh.
@rampadan: wah si om selalu siap sedia n waspada.
ReplyDelete@Umi: Iya Bu... sudah seharusnya kita tunduk segalanya pada-Nya.
@Kedai Bank Riau: Ngeri mikirin Tsunami n Situ Gintung.. hi....
@attayaya: beralas tanah beratap langit... wew keren banget tuch.
@Alijaini: Seringnya emang kita keteteran kalo gak siap sedia.
@Kenil: Salam kenal juga.. sama-sama belajar sy jg newbie kok.
@sisemut: barusan aku follow tuh... mas rio.. thanks yah.
For all: Thanks atas commentnya dankunjungannya.. keep working..
Nah akhirnya sy dapat juga blognya (mau masuk ke blog satunya, hiy singkuh). Yah.....sy bs kok tidur pulas saat angin kencang menerpa, cerita yang menyentuh. Terimakasih untuk td sudah komentar di blog saya.
ReplyDeleteWah, salut saya sobat
ReplyDeleteBisa-bisa nya :)
Kan kau temukan perempuan pilihan di blog ku
bro aku jadi tak bisa tidur nehhh
ReplyDeleteBagus makna cerita ini...mengajarkan kita mempersiapkan diri dikala kesusahan datang...
ReplyDeleteSalam (http://dinoe-dasbos.blogspot.com)
diriku gak bisa tidur di atas jerami hihih
ReplyDeletewah klu aku tidur sambil lari lari pastinya.langsung di link ok dicek ya
ReplyDeletekeren....
ReplyDeletepanas dingin aku bacanya...
*Sob saran aja neh... paragraff dungsss.. hehehehehehe*
@newsoul: emang sebelumnya nyasar ke yg atunya? he.. he..
ReplyDelete@cucu haris: makasih
@attayaya: kan biasanya emang gak pernah tidur...
@sudinotakim: emang persiapan itu sangat penting
@wendy: kalo spring bed isi jerami bisa Mbak? he..he..
@yon: linknya kok gak bisa yah, sptnya keliru alamatnya tuh. (http://tp//)
@S.A: ngetiknya sambil terkantuk-kantuk soalnya jadi belum sempat ngasih paragraph... he..he..
for all : Thanks for the visit and comments, keep Blogging.
petani yang hebat dan si jono tukang tidur "loh"
ReplyDeletewah, penuh makna nih, saya jadi tersindir heuheuehue. ah saatnya bekerja lebih konsisten lagi ...
ReplyDeletecerita yang menggugah kadang kita ngerasa udah bekerja sebaik-baiknya tapi ketika badai menerpa kita baru bisa tau apa kita udah kerja dengan baik atau blom
ReplyDeletenice post bang..