Dion senyam-senyum sendiri saat dia duduk dibawah pohon jambu didepan kelasnya saat tiba-tiba
“Woooi…….. lagi ngapaiin senyam senyum sendiri kayak orang lagi kesambet!!” seru Dodo ketika melihat sahabatnya yang satu itu sedang senyam-senyum sendiri.
“Ah.. mau tau aja kamu… wek!!” sahut dion
“Eh… ni orang bener-bener kesambet kali yah ama penunggu pohon jambu ini” lanjut dodo sambil berlagak mencari sesuatu keatas pohon jambu saat tiba-tiba Yudi nongol
“Eh Do… kamu belom tau yah….. ah ketinggalan kamu”
“Apaan sih Yud…”tangkis Dion sambil mendelik
“Halaaaah…. Kamu lagi seneng kan dengar gossip itu?” tukas Yudi
“Seneng apaan…. Kamu gossip aja didengerin….” Sahut Dion
“Halah gak usah pura-pura… nanti malah digaet orang lho….”sambung Yudi
“Eh… eh…. Apaan sih.. gak ngerti aku, gossip….. pura-pura… digaet orang……??” sahut Dodo penasaran
“itu tuh… si Dion lagi seneng, ternyata cintanya gak bertepuk sebelah tangan…. Si Widya anak kelas 3b ternyata gossipnya juga suka tuh ama Dion..” jelas Yudi
“Upps….. Widya…. Anak 3b… yg wuhuuiiii itu……..” sahut dodo sambil melongo
“wah… gile kamu dion… jangan tolak kesempatan ini, hajar terusss… langsung tembak aja dia… kalo udah ada lampu ijo gitu..!!” lanjut Dodo serius
“Yaaah… gimana ya…. Aku gak pede tuh buat nembak dia…. Tau sendiri kan……?” sahut Dion dengan wajah murung. Selama ini memang Dion naksir berat dengan cewek kelas sebelah itu, dan Widya cewek 3b itu adalah salah satu cewek idola di SMP Kanisius ini yang tentusaja banyak sekali penggemarnya,dan tentu saja bayak pula pesaing Dion yang notabene cowok-cowok keren di sekolah ini. Sedangkan Dion, dia cukup tau diri bahwa dia hanya cowok biasa, bahkan berangkat sekolahpun Dion hanya naik sepeda tuanya yang berwarna kuning emas namun udah karatan disana-sini. Namun gossip yang Dion dengar kali ini benar-benar sebuah angin segar baginya meskipun dalam hati kecilnya tetap mengatakan bahwa ia bukanlah apa-apa.
++++++++++++++++
Seperti biasa tiap pagi sebelum masuk kelas, Dion duduk dibawah pohon jambu didepan kelasnya sambil membaca-baca buku catatan pelajarannya, tampaknya beginilah cara Dion untuk belajar sebelum kelas dimulai. Dan pagi itu saat Dion tengah asyik dengan buku catatannya
“Pagi Dion…..” sebuah suara yang lembut nan merdu membuat seluruh bulu kuduk Dion berdiri, dan aliran darahnya serasa berhenti meskipun Jantungnya berdegup kencang
“suara itu… kan .. suara Widya…?” seru Dion dalam hati.
Sejenak Dion berhenti membaca dan mencari asal suara tadi, ternyata benar si Widya yang sedang berjalan menuju kelasnya sambil memandang Dion, sejenak mata mereka beradu pandang, serasa ada sebuah panah yang menghunjam di hati Dion tatkala ia melihat mata indah itu,
”Mata itu…. ah… indahnya mata itu…. ah… cantiknya kamu Widya…” gumam Dion dalam hatinya namun dia tak mampu berkata-kata ditelan oleh kekgumannya pada sang Widya yang tampaknya sudah begitu dalam bersemayam di dalam hatinya
“Inikan cinta?.... inikah cinta pertamaku?” pertanyaan itu selalu hinggap di dalam hati Dion yang paling dalam.
“Ehm…ehm…….. wah… wah… yang lagi Jatuh cinta…” tiba-tiba Dodo sudah berada di dekat Dion dan rupanya memperhatikan kejadian tadi.
“Eh kamu Do…. Gak lihat kamu datang…” sahut Dion
“Habisnya…. Kamu lagi asyik… pandang-pandangan sama sang bidadari….cihuiii….suit-suit……” ledek Dodo
“Ah.. kamu bisa aja Do….”
“Eh omong-omong gimana nih……”
“Gimana apa…….!!”
“Itu….. kamu sama Widya…”
“Hhhhhh…….. itulah Do…. “ Dion menghela napas dalam dan meneruskan bicara
“Terus terang aja aku naksir berat ama si Widya…. Tapi….. mhhhh”ucap Dion sambil menghela nafas
“Tapi apa…. tapi kamu miskin… tapi kamu cuman naik sepeda…. Tapi kamu malu nembak dia….ahhh… jangan gitu dong, masa kalah sebelum berperang” sahut Dodo
“Ya… gak kalah gimana Do…. Jelas-jelas kalo berperang itu harus punya senjata…. Lha ini aku gak punya senjata sama sekali…. Apa yang mau aku jadiin senjata?” tukas Dion
“Eh.. sebentar… sebenarnya kamu pernah ngomong gak sih ama dia ….” Tanya yudi yang tiba-tiba saja nimbrung.
“Ya… belum pernah.. cuman sekedar naksir berat aja sih….” Jawab Dion
“Yaaaahhh……………… kamu….” Sahut Dodo
“kalo gak pengin didului orang…. Langsung ngomong… Okey…” saran Yudi
“Okelah… nanti aku coba “ jawab Dion sambil garuk-garuk kepala.
+++++++++++++++++++
Hari itu adalah hari terakhir mereka di sekolah, setelah pengumuman kelulusan dan segala macam acara setelah kelulusan.
Dion termangu saat kakinya melangkah meninggalkan gerbang SMP tempat dia dan teman-temannya menimba ilmu selama tiga tahun terakhir.
“Met jalan Do, Yud……” ucap Dion sambil menjabat tangan Dodo dan Yudi secara bergantian. Sesaat lagi mereka akan berpisah menempuh jalan hidup masing –masing di sekolah yang berbeda, Yudi akan ke sekolah farmasi, Dodo ke SMK perkayuan dan Dion sendiri akan masuk ke SMK Elektro Komunikasi.
Sesaat Dion memandang gedung tua SMP Kanisius yang kabarnya sudah ada sejak jaman Belanda itu, “Ah gedung yang penuh kenangan, penuh kejadian yang luar biasa selama tiga tahun ini” gumam Dion sementara angin semilir menerbangkan daun-daun yang rontok dari pohon-pohon akasia yang tumbuh rimbun didepan sekolah itu.
Sesaat kemudia Dion membalikkan badannya untuk melangkah pulang karena hari itu memang dia tidak membawa sepeda kesayangannya, saat itulah dia melihat Widya memasuki sebuah mobil Kijang abu-abu yang ternyata adalah mobil ayahnya, ingin rasanya Dion berteriak memanggil namun tenggorokannya serasa tercekat dan tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun meskipun Dion menyadari bahwa ini adalah kesempatannya yang terakhir untuk berbicara dengan Widya.
Namun setelah berjuang untuk dapat berteriak, Dion hanya dapat bergumam
“Selamat berpisah Widya, semoga kita bisa bertemu kembali……. Entah kapan” setelah itu Dion hanya bisa melihat mobil itu bergerak pergi dan sekilas dia melihat Widya dari balik kaca mobil melambaikan tangannya.
+++++++
Malam itu Dion sedang dilanda kebosanan didepan Komputernya, blogwalking ke beberapa blog sudah dilakkukannya, membuka Yahoo messenger tidak ada teman yang online untuk diajak ngobrol. Ditengah kebosanannya dia membuka facebook untuk sekedar melihat lihat apa yang baru dari teman-teman facebooknya, atau mungkin bisa berkomentar ngawur di foto-foto teman-temannya, sampai tiba-tiba dia terhenti saat melihat foto-foto dari friend List seorang temannya.
“Apa aku nggak salah lihat…….?” Dion mendekatkan wajahnya ke monitor sambil mengucek matanya yang sedikit merah karena terlalu lama di depan komputer. Di layar komputer dia melihat sebuah foto kecil bernama Widya, dan wajah itu meskipun sudah sekitar enam belas tahun tidak bertemu, Dion masih yakin bahwa itu adalah Widya sang pujaan hatinya semasa SMP. Tanpa ragu-ragu Dion segera memencet tombol “Add as Friend” sambil berharap bahwa itu benar-benar Widya, bukan untuk mengulang atau berjuang untuk mendapatkan kembali cintanya yang dulu, namun hanya untuk mengetahui bagaimana keadaan Widya saat ini karena saat ini dia sudah berkeluarga dan tampak sedang menggendong anaknya di foto tersebut, sedangkan Dion sendiri juga telah berkeluarga.
++++++
“Tuliiit…….” Hp Dion berteriak saat dia sedang dengan serius mengerjakan beberapa laporan pekerjaannya di kantor. Dengan sedikit enggan Dion melihat HPnya “Ah… siap lagi sih yang SMS….” Sejenak kemudian Dion melihat HPnya, ternyata E-mail yang masuk dari Facebook dan mengatakan “Widya Accepted you as friend on facebook”
“Wah…. Facebook, wah Widya…” Dion jadi salah tingkah siang itu di kantornya, ingin rasanya dia segera membuka facebooknya dan melihatnya, namun peraturan yang keras di kantor membuatnya mengurungkan niat dan bersabar sampai pulang.
Jam dinding di tembok ruang tengah menunjukkan pukul 10 malam saat Dion menghidupkan komputernya, dan setelah konek dengan internet Dion segera membuka facebooknya, dan segera dia melihat seseorang yang barusaja meng “Acceptnya as friend “ tadi siang, yah benar itu memang Widya yang dulu, Widya teman SMP Dion dan dia sudah berkeluarga sekarang, sudah memiliki dua orang anak.
Lalu tiba-tiba dion memencet tombol Chat, dan ternyata Widya juga sedang online malam itu.
“Met malam Widya…..” dion memulai percakapan chatting.
“Met malam… Dion”balas Widya dari seberang sana
“Gimana kabar kamu…..?” sambung Dion
“Baik… kamu?”
Dan seterusnya, malam itu mereka asyik chatting, namun sudah dalam situasi yang lain daripada enambelas tahun yang lalu, Dion sudah berkeluarga Widyapun juga.
Dalam hati Dion berkata “Akhirnya aku berkesempatan ngobrol dengan kamu Wid…. Tapi kenapa baru sekarang……..?”
heheheheeh...untung ajah bisa ngoberol..meski telat..
ReplyDeletewah ceritanyasik dah bisa buat cerpen tuhhhh...danb ceritanya di gantung lagi...buat penasaran baca aja nehh....mantap ceritanya..ni cerita baru kemarin ya soalnya kan facebook belum lama..seru broo ceritanya...sambung besok ya aku mau lanjutin bacanya...
ReplyDeletedalam arti cerita ini secara singak menggmbarkan waktu yang tidak di gunakan semaksimal mungkin alam mencinti wanita sehingga datang deh kenapa baru sekarang...gunakan lah waktu sebaik baiknya karena kesempatan jarang datang kedua kalinya
kereeen..udah semakin ciamik cerpennya.
ReplyDeleteweleh2 dari tadi aku berharap bahwa si Dion tuh ngedapetin si Widya....eh, tau2nya dia dah punya keluarga...huehuehue jadi sedih ngeliat si Dion...ceritanya pass SMP sama persis seperti aku...suka ma cewek...tapi belum berani diungkapin....heuheuehue jd sedih..
ReplyDeleteyiaahh.. kenapa telat begitu yah...
ReplyDeletetp masih smp sih yah,, banyak yg kayak gitu,, masih takut2,, first love sih,, hihi.. ^^
Hebat... Makin pinter aja buat cerpen!
ReplyDeleteBTW, ini bukan pengalaman pribadi kan? ^_^
beri applause aja & 2tumbs
ReplyDeleteadeuh,, widya.. widya..
ReplyDeletekenapa baru sekarang yah??
ntar aku tanyain sama widya deh... ;p
kayaknya mbak fanny udah punya saingan nih....
ReplyDeleteoo jadi ceritanya nih ketemuan ma temen lama yang suatu ketika dulu di senengin nih.
ReplyDeletesyukur masih ada kesempatan tuk bicara walaupun udah berbelas tahun yang lalu
di tuangin dalam bentuk cerpen ternyata asik yah juga yah.....kemarin malem mo mulai nyapa tapi takut ganggu mas.
wah jadi pusing nih baca soalnya artikelnya panjang amat
ReplyDeletesaya follow aja ya
ReplyDeleteBalik lagi.... Cuma mau tanya, kenapa baru sekarang bikin cerpen keren kayak gini ?
ReplyDeletemalam sobat aku berkunjung
ReplyDeleteselamat siang sobat..blog mu mantab sekali
ReplyDeleteDuuuhhh cinta terpendam...
ReplyDeleteMemang Facebook bisa buat orang CLBK ya.. Wakakaka
dimana rumah widya, biar kutanyain ma dia
ReplyDeletekenapa baru sekarang saya kesini..
ReplyDeletegak dari kemarina aj ya?
hehehe
FB ajang nyari temen lama..??? Atau ajang memulai perselingkuhan...???
ReplyDeleteTergantung pribadi masing2.....ya gak BRo...???
Karena FB jadi ketemu temen lama. Kok baru berani ngobrol sekarang?
ReplyDeleteNice Story boss....
ReplyDeletebersyukurlah karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu lagi dengannya, walaupun dengan situasi berbeda.
ReplyDeleteyah selalu ada untung ruginya walaupun baru ngobrol "sekarang"
ReplyDeleteberkunjung di malam hari menyapa sahabat
ReplyDelete