Pagi ini saat bangun pagi dikejutkan dengan berita tentang meninggalnya seorang komedian yang sudah bisa dibilang sangat senior di blantika komedian Indonesia, TIMBUL.
Jika mengenang masa-masa lalu Timbul adalah sebuah nama yang diakui turut membesarkan nama Srimulat pada masa kejayaannya.
Sosok dengan perawakan kecil yang khas dengan perosotannya dari kursi yang seakan akan menjadi sangat licin itu masih tetap terbayang ketika bersama Srimulat menampilkan banyolan-banyolannya yang khas. Diakui oleh bebrapa personel Srimulat bahwa timbul telah menjadi seperti bapak bagi mereka, bahkan Nunung tak henti-hentinya menitikkan air mata disamping jasad Timbul ketika melayat dirumah duka.
Timbul menimba ilmu komedinya dengan berulang kali keluar masuk grup ketoprak yang berbeda-beda, sampai pada tahun 1979 dia bertemu dengan grup srimulat dan akhirnya turut menjadi orang yang paling berjasa dalam membesarkan nama Srimulat dimasa itu, bahkan karirnya bukan hanya sebagai pelaku, namun pada tahun 1983 ia juga berperan sebagai sutradara. Bahkan pada tahun 1987 dan 1988 ia sempat membintangi sebuah film layar lebar.
Konflik yang ada dalam tubuh Srimulat akhirnya memecah Grup legendaris itu, dan timbul dan rekan-rekan akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah grup ketoprak humor yang fenomenal di akhir tahun 90-an.
Dalam ketoprak humorpun tak lepas dari perpecahan, timbul dan Tessy berselisih paham yang akhirnya membuat Tessy hengkang dari ketoprak humor. Namun dimasa akhir hidupnya, Timbul sempat meminta maaf yang sebesarnya kepada Tessy lewat pesan yang Beliau bisikkan kepada istrinya.
Sekali lagi Indonesia kehilangan sosok komedian seniornya, semoga akan tumbuh sosok-sosok baru pengganti sosok lama yang telah pergi. Tak bisa dipungkiri pula bahwa banyak sosok komedian Indonesia yang baru telah meniru beberapa ilmu komedi dari timbul, Tukul, sosok baru komedian yang tengah tenar saat inipun mengaku bahwa komedi yang ia sajikan banyak meniru dari gaya berkomedi Timbul sang bapak komedian mereka. Begitulah.... yang tua akhirnya pergi meninggalkan yang muda, tinggal bagaimana yang muda menimba ilmu dari yang tua, yang sudah berpengalaman, dan bagaimana yang sudah senior juga tidak pelit dalam meberikan ilmunya kepada yang muda agar terus tercipta generasi-generasi baru yang akan mengisi dimasa yang akan datang. Selamat jalan Timbul, semoga mendapat tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa.
No comments:
Post a Comment
Monggo... silahkan mengkomentari si Tukang Komen disini, mau banyolan, kritikan, saran atau apapun juga.
Matur Nuwun...