Siang ini ketika iseng-iseng mencet-mencet remote TV, aku terhenti pada sebuah berita di Liputan6 SCTV. Berita itu Judulnya "DPR: Subsidi Minyak Tidak Diperlukan"
Dalam berita tersebut mengatakan bahwa rencana pemerintah untuk mengadakan subsidi minyak goreng yg akan diberi nama "Minyak Kita" terancam batal. Pasalnya DPR tidak menyetujui rencana pemerintah untuk mensubsidi minyak tersebut sebesar Rp.1000,- per liter, alasannya adalah harga minyak goreng internasional sedang turun dan Pemerintah juga sudah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN)sehingga subsidi sudah tidak dibutuhukan lagi.
Suharso Monoarfa, wakil ketua Panitia Anggaran DPR menjelaskan, subsidi tambahan sudah tidak diperlukan lagi karena dari pembebasan PPN minyak goreng pemerintah sudah menanggung Rp 800 miliar. Menanggapi hal itu, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian, Bayu Krisnamurti mengatakan masyarakat harus bersiap dengan kenaikan karena harga diserahkan pada mekanisme pasar.
Pengadaan Minyak Goreng murah dengan label "Minyak Kita" semestinya dilakukan secara serentak di awal 2009, dengan asumsi harga Rp6000,- per liter, yang diharapkan akan membantu rakyat kecil.Namun dengan adanya penolakan dari DPR kini program tersebut tinggal program belaka, terlepas dari alasan ekonomi, karena waktunya yang berdekatan dengan pemilu, maka kebijakan tersebut dipertanyakan.
Sebenarnya dipertanyakan atau tidak, mau pemilu atau tidak, rakyat tidak pernah berpiir sejauh itu, kalo ada barang murah ya rakyat seneng, tidak ada embel-embel oh inikarena partai politik tertentu yang sedang berkuasa, sebenarnya inti dari negara yang aman tenteram sejahtera adalah negara yang dapat membuat masyarakatnya makan cukup, tidur nyenyak. Jika semua lapisan masyarakat sudah merasakan itu, saya yakin negara ini akan aman tenteram damai sejahtera.
No comments:
Post a Comment
Monggo... silahkan mengkomentari si Tukang Komen disini, mau banyolan, kritikan, saran atau apapun juga.
Matur Nuwun...