Hari ini 27 maret 2009 mungkin tidak ada yang menyangka kalau tragedi ini aka terjadi, ataupun kalau sudah ada yang memprediksi dan belum melakukan tindakan, hal itu sudah sangat terlambat.
Tanggul setinggi 15 meter lebih itu telah jebol, dua juta meter kubik air telah ditumpahkan dalam sekali curahan ke pemukiman warga yang saat itu sedang tertidur pulas.
Banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri, karena begitu cepatnya air menghantam rumah mereka merobohkannya dan menghanyutkannya beserta mereka yang sedang tertidur pulas di dalamnya. Jerit kengerian akan maut seolah tak terdengar tertelan kedahsyatan suara gemuruh tanggul jebol dan suara air yang melimpah ruah tumpah seketika.
Banyak yang mengatakan bahwa ini mirip dengan tsunami lima tahun lalu yang menyapu habis kota banda Aceh dan sekitarnya. Saat berita ditayangkan siang tadi korban yang telah ditemukan tak bernyawa sekitar 30 orang dan ratusan lainnya masih hilang dan dalam pencarian, sore ini ketika melihat berita lagi korban sudah bertambah menjadi 58 orang dan kemungkinan semakin bertambah masih ada.
Ketika mendengar kesaksian beberapa warga bahwa sebenarnya mereka sudah mengadukan tentang kerusakan tanggul kepada pemerintah setempat tiga tahun lalu dan pengaduan mereka selalu dianggap sepi oleh pemerintah dan instansi terkait. Geram rasanya hati ini mendengar itu, tak adakah perhatian penguasa negeri ini terhadap nasib hidup dan keselamatan rakyatnya?
Sore ini saat membaca sebuah berita di internet, baru saja seorang Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan perintah untuk memeriksa semua fasilitas penanggulangan banjir di JAkarta, kenapa baru sekarang?? kenapa setelah terjadi bencana ini, baru diperintahkan untuk memeriksa? kenapa tidak sejak dulu sewaktu ada laporan dari warga situ Gintung bahwa tanggul mereka sudah perlu dibenahi?? kenapa pengaduan mereka tidak pernah ditanggapi?? Selalu suara rakyat dianggap sepi, selalu kepentingan rakyat dinomor sekiankan... kalau sudah terjadi seperti ini....
Bendungan bisa diperbaiki kembali, rumah bisa dibangun lagi, jalan bisa direnofasi, kendaraan bisa dibeli lagi... nyawa?? siapa yang dapat mengembalikannya.....
Prihatin mendengar semua ini... tapi apa yang dapat dilakukan??
sedangkan yang mempunyai kekuatan untuk mencegah ini semua tidak melakukan apa-apa..
Bencana sudah terjadi... mau dikata apa lagi... mengeluh merintih meratap... semuanya sia-sia... yang sudah pergi tak akan bisa kembali.
No comments:
Post a Comment
Monggo... silahkan mengkomentari si Tukang Komen disini, mau banyolan, kritikan, saran atau apapun juga.
Matur Nuwun...