Tentu pernah mendengar lagu ciptaan Iwan Fals yang akhir-akhir ini sering diputar di TV, "Manusia Setengah Dewa". Lagu tersebut berisikan tentang angan-angan dan harapan rakyat kecil akan seorang Presiden yang baru. Yah sebentar lagi memang Indonesia punya gawe besar lagi, yaitu pemilu Presiden. Kalau dimasa orde baru dan awal masa reformasi dulu memang tidak pernah ada pemilihan Presiden dengan cara langsung seperti ini, yang ada hanyalah melalui DPR dan MPR pusat yang bersidang dan menunjuk seorang Presiden untuk memimpin negara ini, dan kebetulan yang kepilih itu-itu saja, saat itu tidak pernah terdengar tentang kandidat baru seorang calon presiden. Dan konon kabarnya sejak tahun 75-an dulu, ada kriteria atau syarat untuk menjadi seorang Presiden RI, syarat utamanya adalah berpengalaman di jabatan yang sama minimal lima tahun (nah lo...)
Well.. kembali ke manusia setengah Dewa, seperti kata Iwan Fals, bahwa rakyat menganggap pemimpinnya adalah manusia setengah dewa yang bisa mengendalikan segalanya, termasuk kebutuhan pokok, benarkah itu? nyatanya memang tidak salah, BBM naik juga atas keputusan presiden ya toh? BBM turun yah atas keputusan beliau juga (menurutku bukan turun, tapi kembali ke harga awal sebelum naik).
Dan kalau kita menilik sejarah bangsa ini, sejak jaman dulu kala negeri-negeri atau kerajaan-kerajaan di bumi pertiwi ini dipimpin oleh seorang raja yang hampir bisa dipastikan mempunyai daya linuwih (Kadigdayaan). Seperti misalnya Raja-raja Siliwangi, Raja-raja Singasari, Raja-raja Majapahit, Raja-raja Sriwijaya, Raja-raja kerajaan pajajaran dan sebagainya. Dari peninggalan-peniggalan yang ditemukan, sebagian menunjukkan dokumen bahwa mereka mempunyai daya linuwih daripada manusia kebanyakan. Kalau menurutku sih memang seharusnya seperti itu, seorang pemimpin sebuah negara diharapkan mempunyai daya linuwih untuk melindungi rakyatnya dari ancaman apapun juga. Nah kalau Raja-raja jaman dahulu mereka mempunyai kesaktian yang tiada tara, maka apa yang dimiliki oleh pemimpin negara kita saat ini? Kalau Raja-raja jaman dahulu sering bertapa untuk mendapatkan wangsit bagi negeri yang dia pimpin, maka pemimpin negara sekarang juga hendaknya mendekatkan diri kepada yang Kuasa untuk diberikan kekuatan dan "Daya Linuwih" untuk memimpin negeri ini. Karena sejak dulu jaman kerajaan-kerajaan di Indonesia, rakyat selalu menganggap bahwa Rajanya adalah seorang yang lebih segalanya, termasuk spiritualnya. Dan jika memang seorang pemimpin negara itu dianggap manusia setengah dewa, berarti dia harus dapat mengatasi hal-hal yang tidak bisa diatasi manusia biasa. Inilah harapan kita semua, mempunyai seorang pemimpin yang manusia setengah dewa. Lalu siapakah manusia setengah dewa tersebut, kita belum tau sekarang, kita akan segera tahu pada Pilpres nanti...... silahkan pilih manusia setengah dewa anda, saya juga akan memilih... jangan sampai tidak memilih, karena ternyata mereka tidak bisa disebut manusia setengah dewa jika tidak ada dukungan dari rakyatnya. Bagaimana dengan anda? sudah tahukah siapa manusia setengah dewa itu?
aduh ada-ada saja sih
ReplyDeletesetuju banget mas, idealnya presiden kita ya spt raja raja dul yg linuwih. setuju banget...
ReplyDeletemanusia setengah dewa? emmm... siapa yah enaknya.... Dewa setengah manusia boleh gak?
ReplyDeleteSaya masih berprinsip bahwa pimpinan adalah cerminan rakyatnya. Kalau rakyatnya pragmatis, maka pimpinan yang jadi pasti pimpinan yang pragmatis
ReplyDeleteBerarti yg cewek gak termasuk kan?
ReplyDeleteIya kan Dewa, mana ada dewa yg cewek.
Achmad Dhani cowok, Andra cowok, Once semua cow kan?
Hahahaha....
siapa ya yang bakalan jadi manusia setengah dewa ?
ReplyDeletemanusia setengah dewa? bisa sihir dong. ha h aha....
ReplyDelete