Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Sunday, August 9, 2009

Sekelompok angsa


Di negeri antah berantah ada sekelompok angsa yang terdiri dari Induk dan beberapa ekor anak-anak angsa.
Suatu hari mereka berjalan beriringan menuju ke sebuah lapangan untuk belajar terbang.
Seharian mereka belajar tanpa mengenal lelah, melompat, melayang mengepakkan sayap sekuat tenaga hingga akhirnya mereka dapat terbang.
Lalu di sore hari mereka kembali berjalan beriringan untuk pulang ke sarang mereka.

Adakah yang mengerti inti dan pesan moral dari cerita ini? silahkan berkomentar.

Saturday, July 4, 2009

Kehidupan

Saat aku merenung, kurasakan sebuah pertanyaan dalam hatiku yang terdalam,

Dari manakah aku berasal
Mengapa aku disini (didunia ini)
dan kemana kita pergi saat kita mati
Apa yang akan terjadi di alam baka ini
Apakah telah digariskan sebelumnya?
Apakah ada sesuatu yang pasti dalam hidup

Mereka berkata, hidup ini terlalu singkat
Disini dan sekarang ini
Dan kita hanya diberikan satu kali kesempatan
Tapi bisakah ada kesempatan lagi
Apakah aku hidup sebelumnya
Atau apakah hanya ini yang kita dapat

Dulu aku begitu takut akan kematian
Aku berpikir bahwa kematian adalah akhir dari segalanya
Tapi itu dulu
Aku tidak takut lagi sekarang
Karena setelah kita mati
Ternyata Roh kita tetap hidup

Aku bisa saja tak menemukan semua jawabannya
Bisa saja aku tak pernah mengerti kenapa
Bisa saja aku tak pernah bisa membuktikan
Bahwa yang kutau adalah benar
Tapi aku tahu bahwa aku tetap harus mencoba




"The Spirit Carries On" By. Dream Theater
Salah satu lagu favoritku saat merenungi hidup

Sunday, June 21, 2009

Tong Setan

Ketika kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner sedang ramai-ramainya dan setiap pengembara dan pengelana dunia maya sedang asyik membicarakan Rusli Zainal Sang Visioner, malam ini sang Tukang Komen dalam Sekedar Komentar ini ingin menceritakan mengenai sebuah pengalaman lagi, karena untuk hidup memang diperlukan sebuah pengalaman, begitu juga saat mengikuti kontes Rusli Zainal Sang Visioner sangat dibutuhkan pengalaman, dan pengalaman itu yang tidak dimiliki oleh si Tukang Komen.
**************************************************************************************
Langsung aja, sewaktu kecil, kebetulan rumah keluarga kami dekat dengan sebuah THR di kota ku. Dan banyak sekali pagelaran serta pertunjukan yang diadakan disana, dari komedi putar, bianglala dan permainan anak-anak dan dewasa lainnya.
Dari sekian banyak permainan tersebut, ada sebuah permainan atau pertunjukan tepatnya, yang dinamakan Tong Setan. Aku yakin beberapa dari anda telah mengerti, atau bahkan pernah menonton pertunjukan ini, namun bagi yang belum mengerti ada baiknya Tukang Komen menjelaskan sedikit mengenai pertunjukan ini.
Tong Setan adalah sebuah pertunjukan atraksi, bukan Sebuah Tong yang berisi setan, namun sebuah atraksi motor yang berjalan di dalam sebuah drum yang besar.
Dalam atraksi tersebut sebuah bangunan yang cukup besar yang bentuknya melingkar seperti sebuah Drum yang besar bahkan sangat besar, sang atraktor mempertunjukkan kebolehannya dalam mengendarai motor dalam keadaan miring mengitari Drum itu, miringnya bukan sekedar miring namun kemiringannya mencapai 90 derajad. Pertunjukan yang dilakukan ada bermacam-macam, mulai dari mengendarai motor biasa, lepas setang, berdiri diatas motor, dan yang terakhir adalah meminta salah seorang penonton untuk membonceng motor sang atraktor, seorang penonton setuju untuk membonceng motor tersebut, lalu motor berputar dalam drum beberapa kali dan penonton itupun selamat.
Selanjutnya setelah adegan tersebut, sang atraktor meminta salah seorang penonton lagi yang berani membonceng motornya, namun syarat kali ini ditawarkan apakah ada anak-anak yang berani membonceng motor sang atraktor itu tadi, semua diam termasuk beberapa anak yang ada disitu, bahkan beberapa dari antara mereka tampak ngumpet dibalik tubuh orang tua mereka, takut untuk ditunjuk, namun tiba-tiba ada seorang anak yang maju dan berteriak "Saya berani"
Selanjutnya adegan berbahaya itupun dilakukan, motor berputar beberapa kali dengan beberapa atraksi juga, dan anak tadipun selamat, lalu pertunjukan usai. Saat para penonton terheran-heran akan keberanian sang anak tadi, salah seorang dari penonton menanyakan kepada anak tadi "Dik... kamu berani sekali yah, kenapa sih kok kamu berani banget bonceng motor di Tong Setan tadi?" namun apa jawaban dari sang anak "saya berani karena saya percaya pada ayah saya"
orang tadi kembali bertanya"Emang siapa ayahmua?"
"Pemain Tong Setan yang memboncengkan saya tadi" jawab si anak dengan santainya.

Sobat semua..... apa yang dapat kita petik dari cerita tersebut?
Seperti anak tadi yang percaya sepenuhnya kepada ayahnya yang memboncengkan dia seharusnya kita juga percaya Tuhan kita saat Dia memboncengkan kita untuk mengelilingi kehidupan dunia ini yang bahkan lebih kejam daripada Tong Setan itu tadi, jika kita percaya sepenuhnya pada Dia, dan berpegang teguh pada Kekuatan-Nya maka kita tak akan "terjatuh" pada saat kita mengelilingi kehidupan yang kejam ini.

Tuesday, June 2, 2009

Sebuah Harmoni

Sekedar komentar untuk kehidupan.

Suatu hari aku pernah ikut melihat salah seorang temanku latihan sebuah grup musik klasik, disana ada berbagai alat musik, mulai dari piano, gitar, biola, drum, cello sampai sebuah alat musik yang tidak lazim yaitu Triangle. Pada saat itu latihan berlangsung dengan tertib, lancar dan musik yang dimainkanpun terasa sangat indah, sampai ditengah-tengah mereka memainkan musik, tiba-tiba kejanggalan terjadi, beberapa pemain biola yang tadinya serempak menjadi seperti saling bersahutan (meskipun tidak begitu jelas ) drum juga menjadi seperti kehilangan ketukannya dan alat musik yang lainpun seperti kehilangan warna permainannya. Sedangkan wajah sang konduktor yang juga pemimpin grup itu sudah terlihat merah padam menahan marah, tetapi dia tetap melanjutkan hingga satu lagu selesai.

Begitu musik selesai, sang konduktor tiba-tiba menunjukkan tongkatnya kepada seorang pria kecil yang duduk di pojok belakang, pria itu adalah
seorang yang membawa alat musik yang tidak lazim yaitu "Triangle" dan pada sebuah lagu yang panjang yang barusaja dimainkan dia hanya bertugas untuk membunyikan alat musiknya cuma sekali, namun sepertinya karena dia saking menikmati musik itu, dia jadi lupa untuk membunyikan Trianglenya, dan yang terjadi adalah permainan musik grup itu jadi kacau balau dan kehilangan keindahannya.


Kehidupan adalah juga sebuah musik, sebuah kelompok pemain musik yang memiliki instrumennya sendiri untuk dimainkan, memiliki tugasnya masing-masing, memiliki waktu masing-masing untuk membunyikan instrumennya. Dan jika hanya sebuah Triangle yang tidak berbunyi pada sebuah lagu dapat membuat sebuah lagu kehilangan keindahannya, bagaimana jika satu posisi/peran kecil dalam kehidupan ini tidak berjalan, apa yang akan terjadi? Kehidupan ini adalah sebuah harmoni, harmoni yang setiap individu memainkan peran yang berbeda namun tetap saling melengkapi, mari kita lakukan peran kita masing-masing..... sudahkah anda?


ah... hampir lupa kalo dapet award dari mbak Fanny:
Sungguh suatu penghargaan yang tak terkira, sebenarnya ada tiga namun karena yang satu sudah nangkring di postingan sebelumnya, aku pasang dua aja, gak apa ya mbak Fanny?
dan selanjutnya diestafetkan ke diaJengSri (entah kamu udah dapet ini belum) lalu anazkia.
Yuhuuuuiiiiiiiiii.......

Sunday, May 31, 2009

Berbagi Keindahan

Malam ini di blog Sekedar Komentar ini, Tukang Komen hanya ingin sekedar berbagi keindahan akan sebuah momen yang sempat terabadikan. Sebuah momen kecil yang kadang tidak pernah kita perhatikan dipagi hari, atau sehabis hujan mengguyur bumi, menghapus semua debu yang lekat disana-sini.
Suatu keindahan yang hanya dapat kita rasakan saat kita merenungkannya dalam-dalam. Warna yang indah, bias cahaya yang cemerlang dan segala keindahan alam yang ada yang secara tidak kita sadari telah memberikan kehidupan bagi kita, penghuni bumi ini.