Tuesday, June 30, 2009

Think about web directory to develop your business

I am sure that everybody wants to make their business develop as much as they can. Nowadays, to develop their business, some people would like to use the Internet. They make some websites to display their products and promote them. When they launch their website, I am sure that they do not have any visitors yet, and that’s mean they do not have any customer yet to purchase their products. To solve their problems, some people using web directory to be the alternative promoting their sites. What is Web Directory? Web Directory is a web site contains links to another website, but Web Directory is completely different from search engine. In the search engine we use optional keywords to search something, but in the web directory we use category and subcategory to find what we need.
The other thing about web directory that makes different from search engine is the submissions. The web directories often allow the owners of the web site to submit their web site directly for inclusion, something that we cannot find in the search engines. When we use web directories, we can choose between one to another, free web directory or paid web directory. There are so many web directories in the internet you can use to get your site popular, such as Max Directory, BOTW, business.com and many more. But, do not forget that the famous web directory such as yahoo directory could be the good weapon to help your site very popular, because everybody knows yahoo or maybe another famous name according to the number of their visitor.
In fact, submitting in the web directories can help you increase the numbers of your visitors. Just like the offline store, if nobody come and see your merchandise, how can they know how good or how unique of your merchandise. So, the best way to make a sale is to make people come and see your merchandise, and after they know about your merchandise, some of them will buy, and the business is running.

Dari PPD Online sampai tariff Speedy yg lebih "bersahabat"

Beberapa hari terakhir ini Tukang Komen lagi sibuk bantuin teman yang lagi nyariin sekolah buat dua anaknya, bayangkan dia punya dua anak yg pertama lulus SMP yang kedua lulus SD, nah lo... nyari sekolah dobel kan? makanya buat para keluarga muda yang belum punya momongan atau momongannya masih satu, dipikirkan tuh waktu untuk punya anaknya pokoknya sebisa mungkin dihindari jarak 3 tahun dan 6 tahun, lho kok? Iya donk... kalo jaraknya antara anak I dan ke II 3 tahun nah pas suatu saat nanti yg satu lulus SMP yang satu lulus SD... dobel kan masuk sekolahnya atau bila jaraknya 6 tahun... yg satu lulus TK yang satu lulus SD... dobel juga... trus enam tahun kemudian yg satu lulus SMA yg satu lulus SD dobel lagi... pusing gak tuh...
Nah.. ditengah kepusingan mereka itu, untungnya ada seorang teman yang baik hati n tidak sombong, tidak lain tidak bukan si Tukang Komen ini (*halah..... pamer)
Semenjak ada info diluncurkannya sebuah situs PPD(Penerimaan Peserta Didik)Online, si Tukang Komen jadi sibuk ngubek ubek situs itu dari pertama kali dibuka PPD-nya sampai sekarang terus memantau perkembangan posisi anak temenku tadi, bahkan dlaam seminggu ini sudah berganti beberapa alternatif sekolah, karena posisinya yang selalu melorot di satu sekolah... ck..ck..ck.. dasar nilai pas-pasan.
Kalau ditilik dari segi praktisnya.... PPD sistem online ini cukup praktis juga, karena kita tidak perlu repot-repot ngantri untuk sekedar mendapatkan formulir pendaftaran, cukup akses disitus ppdsmg isi formulir pendaftarannya trus cetak hasil formulir tersebut, trus pada saat pendaftaran verifikasi di sekolah sudah dibuka, tinggal bawa ke sekolah yang dituju dengan dilengkapi beberapa persyaratannya serahkan ke sekolah dan mendapatkan nomor pendaftaran trus pulang sambil nunggu pengumuman penerimaan.... Hebatnya lagi kita dapat memantau perkembangan posisi anak-anak kita melalui rekap pendaftar.. cocokkan dengan kapasitas daya tampung sekolah yg dituju, jika peringkat anak kita masih ada dibawah angka daya tampung sekolah berarti posisi masih bisa dianggap aman, tapi kalo posisinya udah lebih dari daya tampung sekolah....... tabahkan hatimu nak....pupuskanlah mimpimu, karena masa depan bukan hanya disitu.
Ah... Usai ikut pusing memikirkan daftar mendaftar sekolah anak teman, sekarang giliran pusing mikirin anak sendiri... ceritanya si Kummen masuk SD nih... dan hari senin kemaren pagi-pagi udah nongkrong di depan sekolah sambil membawa setumpuk berkas untuk daftar sekolah.... dan syukurlah gak dapat nomor jauh-jauh, dapat nomor pendaftaran 10 jadi harapan masih terbuka lebar....
Selepas itu semua, saat buka web speedy untuk sekedar melongok kuota yang kian hari kian tipis, Tukang Komen dikejutkan dengan sebuah berita bahwa telah diluncurkannya speedy paket 2009 di semarang yang beberapa bulan lalu masih diluncurkan di jakarta, salah satunya adalah paket Family semiUnlimited yaitu paket dimana tarifnya Rp.195,000,- perbulan dan kita bisa menggunakan speedy tanpa dibayangi dilema kelebihan kuota seperti yang telah terjadi selama ini pada saat menggunakan paket personal. Yah syukurlah meski speed yang didapat cuma 384Kbps dan bila sampai 3Gb akan turun jadi 128Kbps, tak apalah yang penting sudah tidak dibayangi rasa was-was kelebihan kuota lagi... he..he.. semoga dunia koneksi internet Indonesia terus mengalami kemajuan sehingga tarif akan menjadi lebih murah dan akses yang unlimited tentunya serta speed yang prima.... semogaaaaaaaa...... (ending lagu KLA Project favorit Tukang Komen)

Saturday, June 27, 2009

KENAPA BARU SEKARANG...?

Dion senyam-senyum sendiri saat dia duduk dibawah pohon jambu didepan kelasnya saat tiba-tiba

“Woooi…….. lagi ngapaiin senyam senyum sendiri kayak orang lagi kesambet!!” seru Dodo ketika melihat sahabatnya yang satu itu sedang senyam-senyum sendiri.

“Ah.. mau tau aja kamu… wek!!” sahut dion

“Eh… ni orang bener-bener kesambet kali yah ama penunggu pohon jambu ini” lanjut dodo sambil berlagak mencari sesuatu keatas pohon jambu saat tiba-tiba Yudi nongol

“Eh Do… kamu belom tau yah….. ah ketinggalan kamu”

“Apaan sih Yud…”tangkis Dion sambil mendelik

“Halaaaah…. Kamu lagi seneng kan dengar gossip itu?” tukas Yudi

“Seneng apaan…. Kamu gossip aja didengerin….” Sahut Dion

“Halah gak usah pura-pura… nanti malah digaet orang lho….”sambung Yudi

“Eh… eh…. Apaan sih.. gak ngerti aku, gossip….. pura-pura… digaet orang……??” sahut Dodo penasaran

“itu tuh… si Dion lagi seneng, ternyata cintanya gak bertepuk sebelah tangan…. Si Widya anak kelas 3b ternyata gossipnya juga suka tuh ama Dion..” jelas Yudi

“Upps….. Widya…. Anak 3b… yg wuhuuiiii itu……..” sahut dodo sambil melongo

“wah… gile kamu dion… jangan tolak kesempatan ini, hajar terusss… langsung tembak aja dia… kalo udah ada lampu ijo gitu..!!” lanjut Dodo serius

“Yaaah… gimana ya…. Aku gak pede tuh buat nembak dia…. Tau sendiri kan……?” sahut Dion dengan wajah murung. Selama ini memang Dion naksir berat dengan cewek kelas sebelah itu, dan Widya cewek 3b itu adalah salah satu cewek idola di SMP Kanisius ini yang tentusaja banyak sekali penggemarnya,dan tentu saja bayak pula pesaing Dion yang notabene cowok-cowok keren di sekolah ini. Sedangkan Dion, dia cukup tau diri bahwa dia hanya cowok biasa, bahkan berangkat sekolahpun Dion hanya naik sepeda tuanya yang berwarna kuning emas namun udah karatan disana-sini. Namun gossip yang Dion dengar kali ini benar-benar sebuah angin segar baginya meskipun dalam hati kecilnya tetap mengatakan bahwa ia bukanlah apa-apa.

++++++++++++++++

Seperti biasa tiap pagi sebelum masuk kelas, Dion duduk dibawah pohon jambu didepan kelasnya sambil membaca-baca buku catatan pelajarannya, tampaknya beginilah cara Dion untuk belajar sebelum kelas dimulai. Dan pagi itu saat Dion tengah asyik dengan buku catatannya

“Pagi Dion…..” sebuah suara yang lembut nan merdu membuat seluruh bulu kuduk Dion berdiri, dan aliran darahnya serasa berhenti meskipun Jantungnya berdegup kencang

“suara itu… kan .. suara Widya…?” seru Dion dalam hati.

Sejenak Dion berhenti membaca dan mencari asal suara tadi, ternyata benar si Widya yang sedang berjalan menuju kelasnya sambil memandang Dion, sejenak mata mereka beradu pandang, serasa ada sebuah panah yang menghunjam di hati Dion tatkala ia melihat mata indah itu,

”Mata itu…. ah… indahnya mata itu…. ah… cantiknya kamu Widya…” gumam Dion dalam hatinya namun dia tak mampu berkata-kata ditelan oleh kekgumannya pada sang Widya yang tampaknya sudah begitu dalam bersemayam di dalam hatinya

“Inikan cinta?.... inikah cinta pertamaku?” pertanyaan itu selalu hinggap di dalam hati Dion yang paling dalam.

“Ehm…ehm…….. wah… wah… yang lagi Jatuh cinta…” tiba-tiba Dodo sudah berada di dekat Dion dan rupanya memperhatikan kejadian tadi.

“Eh kamu Do…. Gak lihat kamu datang…” sahut Dion

“Habisnya…. Kamu lagi asyik… pandang-pandangan sama sang bidadari….cihuiii….suit-suit……” ledek Dodo

“Ah.. kamu bisa aja Do….”

“Eh omong-omong gimana nih……”

“Gimana apa…….!!”

“Itu….. kamu sama Widya…”

“Hhhhhh…….. itulah Do…. “ Dion menghela napas dalam dan meneruskan bicara

“Terus terang aja aku naksir berat ama si Widya…. Tapi….. mhhhh”ucap Dion sambil menghela nafas

“Tapi apa…. tapi kamu miskin… tapi kamu cuman naik sepeda…. Tapi kamu malu nembak dia….ahhh… jangan gitu dong, masa kalah sebelum berperang” sahut Dodo

“Ya… gak kalah gimana Do…. Jelas-jelas kalo berperang itu harus punya senjata…. Lha ini aku gak punya senjata sama sekali…. Apa yang mau aku jadiin senjata?” tukas Dion

“Eh.. sebentar… sebenarnya kamu pernah ngomong gak sih ama dia ….” Tanya yudi yang tiba-tiba saja nimbrung.

“Ya… belum pernah.. cuman sekedar naksir berat aja sih….” Jawab Dion

“Yaaaahhh……………… kamu….” Sahut Dodo

“kalo gak pengin didului orang…. Langsung ngomong… Okey…” saran Yudi

“Okelah… nanti aku coba “ jawab Dion sambil garuk-garuk kepala.

+++++++++++++++++++

Hari itu adalah hari terakhir mereka di sekolah, setelah pengumuman kelulusan dan segala macam acara setelah kelulusan.

Dion termangu saat kakinya melangkah meninggalkan gerbang SMP tempat dia dan teman-temannya menimba ilmu selama tiga tahun terakhir.

“Met jalan Do, Yud……” ucap Dion sambil menjabat tangan Dodo dan Yudi secara bergantian. Sesaat lagi mereka akan berpisah menempuh jalan hidup masing –masing di sekolah yang berbeda, Yudi akan ke sekolah farmasi, Dodo ke SMK perkayuan dan Dion sendiri akan masuk ke SMK Elektro Komunikasi.

Sesaat Dion memandang gedung tua SMP Kanisius yang kabarnya sudah ada sejak jaman Belanda itu, “Ah gedung yang penuh kenangan, penuh kejadian yang luar biasa selama tiga tahun ini” gumam Dion sementara angin semilir menerbangkan daun-daun yang rontok dari pohon-pohon akasia yang tumbuh rimbun didepan sekolah itu.

Sesaat kemudia Dion membalikkan badannya untuk melangkah pulang karena hari itu memang dia tidak membawa sepeda kesayangannya, saat itulah dia melihat Widya memasuki sebuah mobil Kijang abu-abu yang ternyata adalah mobil ayahnya, ingin rasanya Dion berteriak memanggil namun tenggorokannya serasa tercekat dan tidak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun meskipun Dion menyadari bahwa ini adalah kesempatannya yang terakhir untuk berbicara dengan Widya.

Namun setelah berjuang untuk dapat berteriak, Dion hanya dapat bergumam

“Selamat berpisah Widya, semoga kita bisa bertemu kembali……. Entah kapan” setelah itu Dion hanya bisa melihat mobil itu bergerak pergi dan sekilas dia melihat Widya dari balik kaca mobil melambaikan tangannya.

+++++++

Malam itu Dion sedang dilanda kebosanan didepan Komputernya, blogwalking ke beberapa blog sudah dilakkukannya, membuka Yahoo messenger tidak ada teman yang online untuk diajak ngobrol. Ditengah kebosanannya dia membuka facebook untuk sekedar melihat lihat apa yang baru dari teman-teman facebooknya, atau mungkin bisa berkomentar ngawur di foto-foto teman-temannya, sampai tiba-tiba dia terhenti saat melihat foto-foto dari friend List seorang temannya.

“Apa aku nggak salah lihat…….?” Dion mendekatkan wajahnya ke monitor sambil mengucek matanya yang sedikit merah karena terlalu lama di depan komputer. Di layar komputer dia melihat sebuah foto kecil bernama Widya, dan wajah itu meskipun sudah sekitar enam belas tahun tidak bertemu, Dion masih yakin bahwa itu adalah Widya sang pujaan hatinya semasa SMP. Tanpa ragu-ragu Dion segera memencet tombol “Add as Friend” sambil berharap bahwa itu benar-benar Widya, bukan untuk mengulang atau berjuang untuk mendapatkan kembali cintanya yang dulu, namun hanya untuk mengetahui bagaimana keadaan Widya saat ini karena saat ini dia sudah berkeluarga dan tampak sedang menggendong anaknya di foto tersebut, sedangkan Dion sendiri juga telah berkeluarga.

++++++

“Tuliiit…….” Hp Dion berteriak saat dia sedang dengan serius mengerjakan beberapa laporan pekerjaannya di kantor. Dengan sedikit enggan Dion melihat HPnya “Ah… siap lagi sih yang SMS….” Sejenak kemudian Dion melihat HPnya, ternyata E-mail yang masuk dari Facebook dan mengatakan “Widya Accepted you as friend on facebook”

“Wah…. Facebook, wah Widya…” Dion jadi salah tingkah siang itu di kantornya, ingin rasanya dia segera membuka facebooknya dan melihatnya, namun peraturan yang keras di kantor membuatnya mengurungkan niat dan bersabar sampai pulang.

Jam dinding di tembok ruang tengah menunjukkan pukul 10 malam saat Dion menghidupkan komputernya, dan setelah konek dengan internet Dion segera membuka facebooknya, dan segera dia melihat seseorang yang barusaja meng “Acceptnya as friend “ tadi siang, yah benar itu memang Widya yang dulu, Widya teman SMP Dion dan dia sudah berkeluarga sekarang, sudah memiliki dua orang anak.

Lalu tiba-tiba dion memencet tombol Chat, dan ternyata Widya juga sedang online malam itu.

“Met malam Widya…..” dion memulai percakapan chatting.

“Met malam… Dion”balas Widya dari seberang sana

“Gimana kabar kamu…..?” sambung Dion

“Baik… kamu?”

Dan seterusnya, malam itu mereka asyik chatting, namun sudah dalam situasi yang lain daripada enambelas tahun yang lalu, Dion sudah berkeluarga Widyapun juga.

Dalam hati Dion berkata “Akhirnya aku berkesempatan ngobrol dengan kamu Wid…. Tapi kenapa baru sekarang……..?”

Wednesday, June 24, 2009

Surat-surat Masa Lalu


Hari libur sekolah seperti ini, sudah bisa dipastikan Tukang Komen sendirian di Rumah, ngurusin semua pekerjaan sendiri, masak.. masak sendiri, cuci baju sendiri tidurpun sendiri......... he.. he.. ada enak dan gak enaknya sih.... enaknya jadi bisa nonton bioskop meskipun sendirian kayak orang setress lagi kumat..... tidur bangun siang gak ada yang teriak-teriak bangunin... gak enaknya ya itu cuci baju sendiri, masak sendiri.... sampe tidur sendiri.. ho..ho.ho... apa pasalnya? karena tiap hari libur sekolah gini Anak-anak dan Mamanya pasti di rumah Eyangnya di Solo karena semua cucu-cucu eyangnya juga pada ngumpul disana trus biasanya sang Eyang akan ngajak cucu-cucunya jalan-jalan dan piknik... duh enaknya.. sementara bapaknya disini kerja, yah begitulah.
Dan malam tadi sewaktu mau tidur, sempat buka-buka album foto masa lalu sewaktu masih bujangan baik fotoku maupun foto istriku, ah semua masih tampak lebih muda waktu itu.
Saat membongkar album-album foto itu tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah amplop coklat besar yang tertutup rapi dan terletak di bagian bawah tumpukan album foto yang segitu banyaknya di lemari. Karena penasaran amplop apa itu akhirnya aku ambil dan aku buka amplop itu, astaga...... ternyata isinya tumpukan amplop juga yang diikat jadi satu. Lalu aku buka ikatan amplop-amplop itu dan lebih astaga lagi..... ternyata isinya surat-suratku yang aku kirim ke istriku semasa pacaran dulu, semasa pacaran memang jarak kami selalu berjauhan, aku kadang di jakarta, semarang, surabaya sedangkan dia di solo. Lalu aku baca salah satu dari surat itu yang ternyata adalah surat pertama aku ke istriku..... welah... norak sekali tulisanku waktu itu..... he..he... surat pertama ungkapan cintaku ke Istriku..... wah nggaak nyangka dia masih menyimpan surat-surat itu namun sayang sekali surat-surat balasan dari istriku sudah entah kemana, karena aku memang paling tidak teliti dalam menyimpan sesuatu... hi..hi... jadi ingat kenangan masa lalu nih.....

Sunday, June 21, 2009

Tong Setan

Ketika kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner sedang ramai-ramainya dan setiap pengembara dan pengelana dunia maya sedang asyik membicarakan Rusli Zainal Sang Visioner, malam ini sang Tukang Komen dalam Sekedar Komentar ini ingin menceritakan mengenai sebuah pengalaman lagi, karena untuk hidup memang diperlukan sebuah pengalaman, begitu juga saat mengikuti kontes Rusli Zainal Sang Visioner sangat dibutuhkan pengalaman, dan pengalaman itu yang tidak dimiliki oleh si Tukang Komen.
**************************************************************************************
Langsung aja, sewaktu kecil, kebetulan rumah keluarga kami dekat dengan sebuah THR di kota ku. Dan banyak sekali pagelaran serta pertunjukan yang diadakan disana, dari komedi putar, bianglala dan permainan anak-anak dan dewasa lainnya.
Dari sekian banyak permainan tersebut, ada sebuah permainan atau pertunjukan tepatnya, yang dinamakan Tong Setan. Aku yakin beberapa dari anda telah mengerti, atau bahkan pernah menonton pertunjukan ini, namun bagi yang belum mengerti ada baiknya Tukang Komen menjelaskan sedikit mengenai pertunjukan ini.
Tong Setan adalah sebuah pertunjukan atraksi, bukan Sebuah Tong yang berisi setan, namun sebuah atraksi motor yang berjalan di dalam sebuah drum yang besar.
Dalam atraksi tersebut sebuah bangunan yang cukup besar yang bentuknya melingkar seperti sebuah Drum yang besar bahkan sangat besar, sang atraktor mempertunjukkan kebolehannya dalam mengendarai motor dalam keadaan miring mengitari Drum itu, miringnya bukan sekedar miring namun kemiringannya mencapai 90 derajad. Pertunjukan yang dilakukan ada bermacam-macam, mulai dari mengendarai motor biasa, lepas setang, berdiri diatas motor, dan yang terakhir adalah meminta salah seorang penonton untuk membonceng motor sang atraktor, seorang penonton setuju untuk membonceng motor tersebut, lalu motor berputar dalam drum beberapa kali dan penonton itupun selamat.
Selanjutnya setelah adegan tersebut, sang atraktor meminta salah seorang penonton lagi yang berani membonceng motornya, namun syarat kali ini ditawarkan apakah ada anak-anak yang berani membonceng motor sang atraktor itu tadi, semua diam termasuk beberapa anak yang ada disitu, bahkan beberapa dari antara mereka tampak ngumpet dibalik tubuh orang tua mereka, takut untuk ditunjuk, namun tiba-tiba ada seorang anak yang maju dan berteriak "Saya berani"
Selanjutnya adegan berbahaya itupun dilakukan, motor berputar beberapa kali dengan beberapa atraksi juga, dan anak tadipun selamat, lalu pertunjukan usai. Saat para penonton terheran-heran akan keberanian sang anak tadi, salah seorang dari penonton menanyakan kepada anak tadi "Dik... kamu berani sekali yah, kenapa sih kok kamu berani banget bonceng motor di Tong Setan tadi?" namun apa jawaban dari sang anak "saya berani karena saya percaya pada ayah saya"
orang tadi kembali bertanya"Emang siapa ayahmua?"
"Pemain Tong Setan yang memboncengkan saya tadi" jawab si anak dengan santainya.

Sobat semua..... apa yang dapat kita petik dari cerita tersebut?
Seperti anak tadi yang percaya sepenuhnya kepada ayahnya yang memboncengkan dia seharusnya kita juga percaya Tuhan kita saat Dia memboncengkan kita untuk mengelilingi kehidupan dunia ini yang bahkan lebih kejam daripada Tong Setan itu tadi, jika kita percaya sepenuhnya pada Dia, dan berpegang teguh pada Kekuatan-Nya maka kita tak akan "terjatuh" pada saat kita mengelilingi kehidupan yang kejam ini.

Thursday, June 18, 2009

25 Minutes too late

Setelah pusing mikirin keyword Rusli Zainal Sang Visioner, akhirnya malah nemu sebuah ide cerita yang "Based on True Story ini"(tapi tentu sudah dibumbui bumbu penyedap disana sini) namun harap maklum cara menulisku masih gak karuan, tidak seperti Mbak Fanny yang udah berpengalaman nulis cerpen, yah daripada pusing mikirin Rusli Zainal Sang Visioner, mending cerita aja yah.....
*************************************************************************************

"After sometimes, I finally made up my mind... she is the girl, that I really want to make her mine....."
Sebuah lagu yang dinyanyikan Michael Learns to Rock mengalun dari tape mobil kami saat kami meluncur dijalan keluar dari kota semarang, sementara senja telah beranjak berganti malam.
"Mau aku gantiin nyetir An..." tanyaku pada Andi saat aku lihat berkali kali ia seperti melamun, sehingga sering kali ia menginjak rem secara tiba-tiba.
"Gak usah Tri... nanti aja" jawab Andi, sementara aku hanya bisa manggut-manggut sambil memonyongkan bibirku, karena aku tahu bahwa sahabatku yang satu ini baru saja dihantam sebuah kejadian yang sangat menyesakkan dada.

*******************************************

Cerita berawal kemarin siang saat aku lihat Andi begitu ceria di kantor, semua pekerjaan diselesaikan dengan cermat dan tepat.
"Duuuh.... cerianya yang mau ketemu ama doi...." godaku sambil melempar bola kertas ke arah Andi. Dengan sigap Andi menangkap bola kertas itu dan melemparkannya ke arahku
"Iya dong... udah lama nih gak ketemu.. kangen.. kangeeen" jawabnya sementara alisnya dinaikkan sebelah.
Kami memang berencana untuk pulang ke semarang nanti malam, karena besok hari minggu dan hari seninnya adalah hari libur, jadi mumpung ada kesempatan libur, kami manfaatkan untuk pulang kampung, namun kepulangan si andi kali ini lebih dikarenakan rasa kangennya pada ceweknya yang sudah setahun lebih tidak ketemu, bahkan menurut si Andi, dua bulan terakhir dia tidak pernah telpon, tapi si Andi tidak pernah punya prasangka buruk mengenai hal itu.

***

"Cepetan cuy.... apa lagi yang kamu bawa... udah makin malam nih..!!" teriak si Andi dari luar rumah sambil membuka bagasi mobil yang akan membawa kami pulang kampung.
"Udaaah... udah gak ada lagi, semua dah masuk, tunggu bentar..... lagi setor nih...!!!" jawabku dari dalam toilet,
"Ah.. dasar penyakit lama... kalo mau bepergian setooooor melulu...!!!" sahut si Andi sambil membanting pintu bagasi.
Sesaat kemudian aku sudah berada di belakang kemudi mengemudikan mobil kami menuju ke kota semarang.
"An... kamu kok bisa yah.... gak ketemu selama setahun gitu"
"Yah sebenernya sih gak tahan juga ... tapi ya mau gimana?" sahut Andi sambil mengunyah kacang telor sehingga ada sebagian yang berhamburan keluar.
"Kalo aku sih gak bisa kayak gitu, pasti udah punya serep disini" timpalku sambil merogoh kantong kacang telor yang ternyata isinya tinggal seperempat itu.
"Emangnya ban apa..... pake serep segala...." jawab andi sambil ngikik kaya kuda lagi keselek kacang telor.

"When I need you, Just close my eyes and I'm with you......."

sesuai dengan suasana hati si Andi, perangkat musik kami mengalunkan When I need lovenya Rod Steward dengan lembut mengiringi perjalanan kami malam itu.
Semalaman kami bercanda berdua dan saling bergantian setir mobil, hingga pukul 5 pagi kami memasuki kota semarang tercinta dan langsung ngantar si Andi kerumahnya.
"An... nanti ke gereja gak...?"
"Ah.. kayaknya ntar sore aja deh... ngantuk nih, daripada tidur di gereja kan gak lucu" sahut Andi.
"Bukannya emang kebiasaan kamu tidur waktu kebaktian gereja?" jawabku sambil meninju lengan Andi.
"ah tau aja... lagian si Ervia kan biasanya ikut kebaktian sore, aku mau ngasih kejutan ke dia nanti sore, dan sengaja gak ngasi tau dia kalo aku udah di semarang"sahut Andi dengan muka berseri-seri yang dipaksa karena sudah ngantuk berat.
"Ah gila kamu, apa gak sebaiknya kamu hubungi dulu si Erviana... biar dia senang kamu datang hari ini"
"Iya... ya....... mmmmmh......Ah gak ah... kejutan tetap kejutan"kata andi sambil berlalu

***

"Klunting... klunting......." sebuah sms masuk, dengan berat aku membuka mataku dan ternyata sms dari si Andi
"aku jemput jam empat yah...." dengan malas aku melihat jarum jam yang masih menunjukkan jam 11 siang....
"Ah si Andi pasti tidak bisa tidur nih......" gumamku, lalu dengan segera aku sudah memasuki alam mimpi lagi, dimana dalam mimpiku aku bertemu dengan para putri kahyangan yang super cuantik........ dan bahennol.... ah.. ada ada saja mimpiku....
"Tulit.... tulit.... tulit....." Hpku berbunyi lagi, namun saat ini bukanlah sms, tapi si Andi menelpon.
"Tri... kamu terima smsku kan.... udah siap kan.... aku tunggu jam empat lho.... jangan telat.....!!!" Andi terus saja nyerocos di seberang sana, sehingga meski Hp kupegang jauh dari telingaku, aku tetap bisa dengar suaranya yang kaya' perkakas dapur berantakan itu.
"Iya...iya.... sabar bung... orang sabar disayang Tuhan.... terlalu sabar gak kebagian..." jawabku sambil melihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore.......
Dengan sedikit berat, aku menuju kamar mandi.

"An.... kenapa sih aku kamu minta jemput jam empat, kan kebaktian mulai jam setengah enam" gerutuku sesampai di rumah Andi.
"Eh pengertian dikit dong boss..... aku kan mau nyari sesuatu dulu buat si yayank aku......" sahut Andi sambil bersungut-sungut
"Iya.. iya... mau cari apaaan...??"
"Udah.. sini aku yang nyetir... nanti kan tau sendiri.." jawab Andi sambil menarik lenganku untuk keluar dari ruang kemudi.
Sejenak kemudian kami sudah meluncur di jalan dan berhenti di depan sebuah toko perhiasan, tampaknya si Andi ingin membelikan sebuah kalung liontin pada Erviana.
Sejurus kemudian Andi sudah membayar sebuah kalung liontin berbentuk hati seharga sekian ratus ribu.

***
Tepat jam lima sore kami sudah sampai di gereja, setelah memarkir mobil, kami segera berdiri di depan pintu gerbang gereja dengan maksud menyambut kedatangan Erviana.
Satu persatu para jemaat datang, belum juga ada tanda-tanda Erviana muncul, sampai waktu menunjuk jam setengah enam sore.
"Udah yuk An... masuk aja, mungkin dia udah didalam"
Tanpa komentar, Andi langsung ngacir ke dalam gedung gereja, sedangkan aku mengikutinya dari belakang.
"Waduh An... kita kebagian dibelakang nih!!" seruku sambil celingukan kalo-kalo ada tempat yang kosong di bangku tengah, sementara si Andi celingak-celinguk mencari sang pujaan hati yang tak kunjung ketemu.
"Waduh... dimana sih si Ervia.... " bisik Andi di telingaku karena acara sudah dimulai sedangkan dia belum berhasil menemukan sang pujaan hati.
"Gak tahu... aku juga lagi nyari... kamu diem napa... jangan berisik...!!" jawabku
Sore itu Andi benar-benar tidak konsen mengikuti ibadah, matanya lirik kanan-kiri mencari sang belahan jiwanya, sampai acara hampir selesai dai juga belum berhasil menemukannya.
"Kamu sih An.. gak telpon dia dulu, mungkin dia gak datang sore ini" kataku sambil menyenggol bahu Andi.
"Gak mungkin...... aku kenal Ervia... dia paling rajin ke gereja, gak pernah absen sekaliun" sahut Andi sementara pandangannya menelusuri seluruh jemaat yang ada di ruangan itu.
Saat acara selesai, aku dan Andi terheran-heran, kenapa orang -orang ini tidak segera keluar dari ruangan?
"Bu... ada apa sih kok belum pada keluar, kan acara udah selesai..?" tanyaku dengan sedikit berbisik kepada seorang ibu disampingku.
"Lho, mas.. tadi tidak dengar yah.... dan gak baca pengumuman acara di depan? kan ada upacara pernikahan hari ini.." sahut ibu tadi.
"Oooooo " jawabku dengan bibir monyong, sementara si Andi masih tetap saja sibuk tengok kanan dan kiri.
Sejenak kemudian kebaktian pernikahan dimulai, dan setelah beberapa kotbah dari pendeta, tibalah saatnya sang pengantin memasuki ruangan.

"Teng teng tengteng..... teng teng tenteng......" lagu wedding ceremony mengiringi langkah kedua mempelai memasuki ruangan dan berdiri dihadapan sang pendeta yang akan meresmikan pernikahan mereka.
Dan "bla... bla...bla......." upacara pemberkatanpun dimulai oleh sang pendeta sampai pada akhir acara, sang pendeta menanyakan ikrar pernikahan mereka.

"Anthoni setyanto...... bersediakah anda menerima Erviana Aprilia sebagai istri anda yang sah........................................................................................................................................"

sampai disitu bibir si Andi melongo, matanya membelalak seperti hendak keluar dari kelopaknya, begitu juga dengan aku, kaget sekali aku mendengarnya
"Erviana Aprilia.... itu kan Erviananya Andi" gumamku secara tidak sadar.
Sementara itu wajah Andi terlihat begitu tegang, keringat mengucur dari dahinya, tampak dia sedang berusaha keras untuk mengendalikan diri, dan berharap bahwa yang berada di depan mimbar itu bukanlah Erviana Aprilia sang pujaan hatinya.
Pada saat pemberkatan selesai dan kedua mempelai saling berhadapan dan sang mempelai pria membuka cadar mempelai wanita, aku yang tidak ada hubungan apa-apa dengan Erviana seperti tersambar petir di senja hari apalagi si Andi.
Serta merta Andi berdiri sambil mulutnya bergumam "Ervia.............."
Saat itu pula entah mengapa Erviana juga memandang ke arah Andi, dan dia juga tampak sangat terkejut sehingga rangkaian bunga yang digenggamnya terjatuh, dan tampak bibirnya terkatup rapat menahan tangis yang tiba-tiba akan pecah.
Beberapa saat mereka saling pandang tanpa ucap sepatah katapun karena memang tidak ada lagi yang musti diucapkan saat itu, semua telah selesai, semua telah terjawab mengapa Eviana tidak pernah menghubungi Andi akhir-akhir ini.
Setelah beberapa saat saling berpandangan, dengan penuh rasa kecewa, Andi berjalan meninggalkan ruangan gereja, air mata sudah tak kuasa lagi dibendungnya darahnya menggelegak mendidih membakar seluruh jiwa raganya, perasaannya hancur.
Dengan perasaan hancur, Andi duduk di bangku taman gereja, kedua telapak tangannya terkatup rapat dimukanya saat seorang anak perempuan berusia sekitar 10 tahun datang menghampirinya
"Mas Andi..... ini dari kak Erviana..." secarik kertas yang dilipat disodorkan kepada Andi, Andi mencoba untuk tegar dan menerima kertas itu dengan senyum yang sangat dipaksakan kepada anak perempuan tadi.
Pelan-pelan kertas itu dibukanya,

"Mas Andiku tersayang, Ervia... mohon maaf yang sebesarnya, akhirnya ervia menyerah pada keputusan papa..... Ervia sudah memberikan beribu alasan kepada papa bahwa Ervia hanya mencintai Mas Andi.... bahkan Ervia yakin kalau Mas Andi akan datang pagi tadi.. untuk meyakinkan Papa bahwa mas Andilah yang Ervia cintai..... dan memang Papa sudah menantang Ervia bahwa Ervia dilarang menghubungi Mas Andi, dan kalau cinta kita benar-benar tulus maka pagi tadi mas Andi akan datang meskipun Ervia tidak pernah telpon atau memberitahu,dan papa berjanji akan mengijinkan Ervia untuk mencintai mas Andi, Ervia selalu berdoa dan berdoa agar perasaan ini tersampaikan, namun ternyata perasaan ini memang tersampaikan tapi tidak tepat persis waktunya, sehingga Mas Andi datang disaat semua sudah terlambat........ maafkan aku Mas Andi"

Ervianamu,

"Aaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhhhhhhhhhh............................!!!!!!!!!"
Aku terkejut sekali saat mendengar andi berteriak keras sekali setelah membaca surat itu dan menghamburkan surat itu ke udara, dan akupun menangkap surat itu dan membacanya.
"Ah Andi.... seandainya kamu menuruti apa yang kusarankan pagi tadi, tentunya keadaannya akan berubah sore ini.... hhhhhhh" gumamku.

**********************************************
"Boy... I miss your kisses all the time but this is...... twenty five minutes too late........"

Twenty five minutesnya Michael Learns to Rock masih mengalun, dan terus mengalun malam itu menemani suasana hati Andi yang sedang kacau balau. Sementara jalanan menuju Jakarta sepertinya juga berduka atas suasana hati si Andi.


Based on True Story in 1998 (dengan adegan yang telah diberi warna disana sini)
Semua nama karakter bukanlah nama yang sesungguhnya.

Monday, June 15, 2009

RUSLI ZAINAL SANG VISIONER = Kontes SEO

Rusli Zainal Sang Visioner, kalimat itu terdapat pada sebuah komentar dari postingan terdahulu. Ada apa dengan Rusli Zainal Sang Visioner ? dengan penuh tanda tanya, Tukang Komen mencoba untuk cari info lebih jauh tentang kalimat Rusli Zainal Sang Visioner. Blog Walking di kerajaan blogger dan negeri tetangga wordpresser dengan berbekal kalimat Rusli Zainal Sang Visioner. Weladhalah ternyata sudah buanyak sekali postingan tentang Rusli Zainal Sang Visioner ini, dan informasi yang berhasil didapat oleh Tukang Komen adalah, keyword Rusli Zainal Sang Visioner ternyata sedang dilombakan dalam SEO kontes yang diselenggarakan oleh kerajaan Bertuah.

Jika masyarakat Riau sudah tak asing lagi dengan nama Rusli Zainal Sang Visioner, lain lagi dengan si Tukang Komen, karena terus terang saja Tukang Komen tidak begitu mengenal siapakah Rusli Zainal Sang Visioner itu. Tukang Komen hanya tahu bahwa Bp Rusli Zainal adalah gubernur Riau saat ini. Lalu mengapa beliau dijuluki Rusli Zainal Sang Visioner ? Setelah membaca beberapa artikel tentang Rusli Zainal, secara garis besar Tukang Komen mengerti mengapa Rusli Zainal disebut sebagai Rusli Zainal Sang Visioner, tak lain karena Rusli Zainal adalah seorang gubernur yang telah berhasil membawa pripinsi Riau menjadi lebih maju. Bahkan beliau dipercaya oleh para Bupati seluruh Indonesia untuk mewakili mereka duduk di DPOD (Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah).
Rasanya tidak mengada-ada jika beliau disebut sebagai Rusli Zainal Sang Visioner mengingat jasa dan prestasi beliau dalam membawa propinsi Riau menjadi lebih maju dan berkembang.

Thursday, June 11, 2009

Godam


Kalau kemarin lusa Sekedar Komentar membahas mengenai Gundala, maka hari ini Tukang Komen ingin mengingatkan kembali para pecinta komik Indonesia akan salah satu komik negeri kita yang sangat populer dimasanya.

Komik tersebut masih bergenre Superhero Fantasy juga, judulnya GODAM. Sang pencipta komik ini adalah Widodo Nur Slamet atau lebih populer dengan sebutan Wid NS.
GODAM yang tercipta atas imaginasi tinggi seorang seniman komik asal Yogyakarta tersebut pertama kali muncul pada tahun 1969, dengan judul "Memburu Dr.Setan"

Godam dalam kehidupan sehari-harinya adalah Awang, seorang sopir serabutan yang berbudi luhur dan berpikiran dan watak yang bersih, sehingga menjadikan ia dipercaya oleh "Mahluk Gaib" bernama Bapak Kebenaran untuk menerima sebuah cincin yang apabila dikenakan, ia akan menjadi seorang manusia super, bisa terbang berkekuatan super dan kebal terhadap berbagaimacam senjata.

Satu musuh utama Godam yaitu Roh Setan adalah suatu keistimewaan dari komik ini, wujud dari Roh Setan sendiri hampir tidak pernah ditampilkan(ditampilkan hanya di episode "Setan"), uniknya disini adalah Roh Setan adalah sebuah wujud dari kejahatan murni yang Intangible (sulit dimengerti dan tak berwujud), dapat merasuk pada setiap orang yang jiwanya lemah serta menggunakan media perantara sebuah kalung.

Hal itulah yang menyebabkan Imajinasi Wid NS ini tergolong istimewa, karena konsep kejahatan murni yang Intangible baru populer sejak film fiksi ilmiah StarWars populer di dunia barat pada tahun 1977, itu berarti Wid NS sudah menerapkan konsep kejahatan murni Intangible dalam komiknya 8 tahun lebih dulu daripada StarWars.

Keistimewaan lainnya adalah tentang konsep "memanusiawikan" Godam, bahwa meski superhero ia tetap manusiawi. Dalam kisah hilangnya kekebalan Godam akibat akan mengatakan jati dirinya kepada Gundala,namun belum sempat diungkapkan, Godam dibawa pergi oleh Bapak Kebenaran, dan sebagai hukumannya kekebalannya hilang, dan sejak itu Godam menyadari bahwa ia dapat terluka bahkan berakibat fatal, sungguh suatu insting komikus yang sangat brilian. Apa sebabnya....?

Dalam dunia superhero barat diceritakan bahwa ada seorang superhero yang sangat kuat bernama "Wolferine" ia mempunyai tulang yang dilapisi oleh logam Adamantium, logam yang lebih keras dari baja terbaik manapun. Ia juga mempunyai kemampuan menyembuhkan luka dalam sel darahnya, baik luka luar maupun dalam dalam tempo yang sangat cepat dan mencegah penuaan, dan akibatnya adalah ia tidak bisa mati. Dan Wolferine baru dimanusiawikan pada tahun 1993 dengan cara melepas Adamantium dalam tubuhnya, dan sejak itu Wolferine hanya mengandalkan healing factornya, dan akibatnya ia tidak sekuat dulu lagi. Pada prinsipnya Godam juga mengalami hal yang serupa, ia tidak sekuat dulu. Namun apa perbedaannya...? Wid NS telah memanusiawikan Godam 25 tahun sebelumnya sebelum pencipta Wolferine memiliki pemikiran memanusiawikan Wolferine.
Tampaknya Wid NS menyadari sepenuhnya, jika Godam tidak dimanusiawikan dan tetap memiliki kekuatannya yang sepenuhnya, maka alur cerita akan terasa sangat membosankan Godam akan selalu kebal dan tidak dapat mati.

Wid NS meninggal dunia pada 23 Desember 2003 dimana beliau sedang menggarap episode Godam yang ke 16 yang belum sempat diselesaikannya dan baru memperoleh 3 halaman. Namun lepas dari semua itu, Wid NS adalah seorang komikus Indonesia yang istimewa yang patut kita acungi jempol pada setiap karyanya. Lalu, ada apa dengan dunia komik Indonesia saat ini...? mati surikah..... adakah diantara para blogger sekalian yang mempunyai jiwa komikus? mari kita bangkitkan kembali kejayaan komik Indonesia.


Wid NS

Sumber: Komik Indonesia
Wikipedia
wikipedia

Monday, June 8, 2009

Saturday OutBound TK-Kemala Bhayangkari I Semarang

Bila beberapa waktu yang lalu om Sugeng sempat posting tentang outbound di Taman Wisata air Tlatar Boyolali, kini giliran Tukang Komen yang mendapat giliran ngawasin anak saat OutBound di Tlatar.
Singkat cerita,sabtu pagi itu si Kummen males-malesan bangun, katanya badannya gak enak, seperti biasa jurus ampuh langsung aku keluarkan untuk mengatasi hal itu, aku tidak marah ataupun maksa tapi cukup dengan kata "Ya sudah kalau nggak mau bangun nggak apa-apa kita nggak jadi piknik aja yah..." Cukup ampuh juga kata-kataku, si Kummen langsung bangun dan menuju kamar mandi.
Kami berangkat ke sekolah pukul 5.30 pagi, karena rencananya berangkat pukul 6.00, dan memang benar jam 6.00 tiga bus rombongan TK.Kemala Bhayangkari berangkat menuju Boyolali Tlatar. Nah.. foto-foto dibawah ini adalah hasil jepretan Tukang Komen, namun sayang beribu sayang Olympus FE310-ku udah tewas beberapa waktu yang lalu gara-gara "Batere Nuklir"-nya meleduk di dalam kamera, dan kamerapun tak tertolong lagi meski sudah dibawa ke unit Gawat Darurat Olympus service center, dan saat ini cukup mengabadikan momen dengan kamera HP 2Mpx aja punya K750i... halah.. malah ngomongin kamera.... dan.... jreeeng inilah hasilnya: (yang aku foto cuman kelompoknya si Kummen... he..he...)

Berfoto Bersama Sebelum acara dimulai
Ngasi makan Ikan

Membawa bola sambil jalan nunduk di parit

Main bakiak boncengan

Belajar menanam padi

Bergelantungan dengan Flying Fox

Mandi sama kebo





Friday, June 5, 2009

Gundala

Bagi para pecinta komik tentu tak asing lagi dengan nama Gundala. Komik karya Hasmi ini dirilis perdana pada tahun 1969 dengan judul "Gundala Putra Petir" dan dicetak oleh Kentjana Agung. Genre komik ini adalah Superhero Fantasy, dimana pada kisah pertamanya dalam Gundala Putra Petir, adalah Sancaka, seorang ilmuwan muda yang jenius yang sedang serius melakukan riset untuk menemukan serum anti petir, karena keseriusannya itulah dia melupakan ulang tahun kekasihnya Minarti yang mengakibatkan putusnya hubungan mereka.

Karena kegundaha hatinya, Sancaka berlari tak tentu arah ditengah hujan lebat dan petir yang menyambar-nyambar, sampai akhirnya ia tersambar sebuah petir yang dahsyat. Dalam kondisi sekarat, ia diangkat dan ditarik oleh sebuah kekuatan dahsyat dari planet lain dan diangkat sebagai anak oleh Kaisar Kronz raja kerajaan petir. Bukan cuma itu saja, ia juga diberi kekuatan berupa petir yang bisa memancar dari kedua telapak tangannya, lalu dia juga diberi kekuatan untuk berlari secepat angin oleh Raja Taifun, raja dari kerajaan Bayu.
Sejak saat itulah Sancaka memiliki kekuatan dahsyat yang ia gunakan untuk menumpas kejahatan dimuka bumi, dan dia keluar dengan kostum ketat hitam, sepatu boot merah khas superhero, kaos tangan merah dan wajah dibalik topeng sedangkan telinganya dihiasi dengan semacam sayap.
Komik ini begitu populer dimasa itu, dan pada tahun 1982 sempat difilmkan juga. Komik Gundala inipun diterbitkan dalam beberapa seri diantaranya adalah:
  • Gundala Putra Petir
  • Perhitungan di Planet Covox
  • Dokumen Candi Hantu
  • Operasi Goa Siluman
  • The Trouble
  • Tantangan buat Gundala
  • Panik
  • Kunci Petaka
Dan sebenarnya masih banyak lagi judul-judul yang lain yang pada saat itu memang sangat populer dikalangan pecinta komik. Kabar yang terakhir adalah Gundala dibuat versi layar lebarnya tahun ini, dan di release bulan juni ini, kita tunggu saja.

source:Wikipedia
Facebook Fan
Berbagai sumber lainnya

Thursday, June 4, 2009

Si Unyil

"Hom pim... pah, alaiyum gambreng........" Siapa yang masih ingat dengan si Unyil? Sebuah film seri televisi produksi PPFN yang ditayangkan oleh TVRI setiap hari minggu pagi sejak 5 April 1981 sampai sekitar tahun 1993. Saat itu si Unyil begitu populer sehingga menciptakan kata-kata gaul yang populer waktu itu seperti: "cepek dulu dong.."(pak ogah).



Masih saja teringat waktu tahun 80-an dulu, setiap hari minggu pagi setelah mandi pagi, anak-anak dikampungku waktu itu segera bersiap di depan TV yang saat itu kebanyakan masih hitam putih untuk menyaksikan film boneka kesayangan yaitu si Unyil. Waktu itu belum ada stasiun TV swasta hanya TVRI sajalah yang menjadi hiburan anak-anak kampungku waktu itu.


Kisah boneka si Unyil ini tidak lepas dari nuansa budaya Indonesia, tokoh-tokoh yang ada di dalamnyapun terdengar seolah berasal dari seluruh wilayah dan dari suku yang berbeda, dari Jawa, betawi sampai madura, bahkan ada china juga, jadi si Unyil benar-benar disetting untuk menggambarkan betapa beragamnya kehidupan Indonesia dan bahwa keberagaman itu bisa hidup dalam satu lingkungan yaitu "Desa Sukamaju"


Sedangkan tokoh-tokoh dalam si Unyil sendiri adalah tokoh-tokoh yang benar-benar individu yang beragam, seperti Uyil, Ucrit, Usro, Kinoy, Meilani, Tina, Bun bun, PAk Raden, Pak Ogah, Pak Ableh, Cuplis, Pak Lurah, Endut, Mbok Bariah. Mereka semua adalah beragam individu yang bisa hidup bersama dalam satu lingkungan "Desa Sukamaju"


Kisah si Unyil ini pernah akan dibangkitkan kembali pada tahun 2001 oleh PPFN dengan bantuan Helmi yahya, namun nampaknya usaha itu gagal...
Dan kini si Unyil sedang berusaha ditampilkan kembali lewat LapTop si Unyil yang ditayangkan oleh Trans7

Wednesday, June 3, 2009

The Beautiful of sapphire


Sapphire is a kind of gemstone, sparkling, shining and beautiful, and shades of blue are the best characterize of this kind of gemstone. Sapphire has some various colors, such as blue, gray, purple, yellow, pink, orange, and white. But the vibrant blue is the most desired of all colors for sapphire gemstones. The ancient Persian believes that the blue of the sky is a reflection of a huge blue sapphire which contained our planet.

Some people believe that the sapphire is a symbol for truth, sincerity, and faithfulness. Although it comes in a wide variety of colors, there are no red sapphires because this would mean it was actually a ruby. The only difference between sapphire and ruby is the presence of iron in alluvial deposits. This gemstone is very hard stone, and it’s very beautiful transparence and durability, so it’s very ideal for a variety of jewelry.

Clear and flawless is what makes a sapphire stone very valuable. It sets very well with diamonds and can create a beautiful piece of wedding jewelries, such as ring, ear ring, bracelets and many more. One of the unique varieties of this gemstone is the Padparadscha, Padparadscha has a combination of orange and pink colors and considered a fancy stone. Other fancy sapphires have those colors of yellow, green, white, purple or pink. So, what do you think about sapphire gemstone?